Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu’ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI

Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning. Bocor alus ini memicu rasa penasaran—bagaimana kurikulum ini dirancang untuk meningkatkan.........

Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu'ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI
Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu'ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI (yb-kreative images/yakangedu.com/arsipadmin/2024)
banner 120x600

Jakarta, yakangedu.comBocor alus Kurikulum Baru Deep Learning – Pagi ini, ketika sinar matahari mengiringi langkah kalian untuk memulai aktivitas, ada kabar menarik dari dunia pendidikan yang perlu kalian ketahui. Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, kurikulum baru bernama ‘Deep Learning’ akan segera hadir dan membawa angin segar bagi pendidikan Indonesia. Bocor alus ini memicu rasa penasaran—bagaimana kurikulum ini dirancang untuk meningkatkan kecerdasan alami manusia yang, menurut Mu’ti, tak tertandingi oleh AI? Yuk, mari kita selami lebih dalam bocoran ini.

Mengapa Kurikulum Merdeka Dikaji Ulang? (What and Why)

Kurikulum Merdeka yang masih berusia muda ternyata sedang dalam kajian ulang. Abdul Mu’ti menjelaskan, meskipun kurikulum ini menawarkan pendekatan baru, penerapannya belum merata di seluruh satuan pendidikan di Indonesia. “Kami juga harus mengkaji ya, ini kan masih baru kan kurikulumnya,” ujarnya melalui situs kemdikbud.go.id, pada Senin, 4 November 2024; sebagaimana dilangsir dari klikpendidikan.id. Dari sini muncul pertanyaan besar: Apa yang membuat kurikulum baru ini lebih relevan?

Seperti Apa ‘Deep Learning’ dalam Pendidikan? (What)

Dalam bocoran yang Mu’ti sampaikan, ‘Deep Learning’ akan menjadi kurikulum yang menggali kemampuan berpikir mendalam—bukan sekadar menyerap informasi. Berbeda dengan AI yang memproses data sesuai instruksi, Deep Learning dalam pendidikan akan menuntun siswa memahami dan menguasai ilmu dengan intensitas yang lebih dalam.

Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu'ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI
Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu’ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI (yb-kreative images/yakangedu.com/arsipadmin/2024)

Menurut data yang dihimpun, Deep Learning umumnya digunakan dalam sistem kecerdasan buatan untuk meniru proses berpikir manusia. Namun, kali ini konsep tersebut diadaptasi sebagai metode belajar bagi siswa, dengan fokus pada pengembangan kecerdasan alami yang jauh melampaui batasan kecerdasan buatan.

Pendekatan Metode ‘Mind Full’, ‘Mining Full’, dan ‘Joy Full’ (How)

Abdul Mu’ti menjabarkan bahwa kurikulum baru ini akan melahirkan tiga pendekatan unik: Mind Full, Mining Full, dan Joy Full.

Pembelajaran Mind Full

Pendekatan ini menekankan pentingnya kesadaran guru dan motivasi belajar siswa. Dalam metode ini, guru diharapkan peka terhadap keragaman karakter siswa, baik dalam aspek akademis maupun non-akademis. Guru bisa memulai pelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana namun menggugah, misalnya jenis-jenis air yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari. Dari situ, siswa dapat memahami perbedaan jenis air secara kontekstual, seperti dalam kebutuhan ibadah.

Pembelajaran Mining Full

“Tujuan dari belajar harus jelas,” ujar Abdul Mu’ti. Di sini, setiap pelajaran harus membawa manfaat yang konkret bagi siswa. Sebagai contoh, siswa diajak untuk mengetahui alasan di balik pemilihan halaman dalam buku pelajaran, sehingga belajar menjadi proses yang mendalam, bukan sekadar membuka halaman demi halaman. Siswa juga diharapkan mampu mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari, yang membuat mereka lebih bersemangat dan termotivasi.

Pembelajaran Joy Full

Abdul Mu’ti juga memperkenalkan metode Joy Full atau pembelajaran yang menyenangkan. Joy Full menekankan bahwa pembelajaran yang menggembirakan tidak selalu berarti “lucu-lucuan.” Siswa akan merasa gembira ketika mereka menemukan hal-hal baru, memahami manfaat, dan mampu mempraktikkannya. Dengan demikian, belajar menjadi sebuah proses yang menggugah rasa penasaran siswa secara mendalam.

Konsep Deep Learning untuk Pendidikan yang Lebih Berarti (Where and When)

Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu'ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI
Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu’ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI (yb-kreative images/yakangedu.com/arsipadmin/2024)

Menurut Abdul Mu’ti, ketiga pendekatan tersebut hanya bisa berhasil jika diterapkan melalui konsep Deep Learning, yang memfasilitasi siswa untuk menggali ilmu hingga mencapai pemahaman mendalam. Dengan Deep Learning, siswa akan diajak untuk memahami pengetahuan secara menyeluruh, mulai dari konsep hingga penerapan praktisnya dalam kehidupan.

Konsep ini bertolak belakang dengan metode pembelajaran sebelumnya, seperti Service Learning dan Achievement Learning, yang sering kali hanya menitikberatkan pada pemahaman permukaan. Pembelajaran berbasis Deep Learning akan dilakukan dalam berbagai tempat pendidikan di seluruh Indonesia, saat kurikulum baru ini resmi diterapkan.

Apa Manfaatnya Bagi Siswa dan Guru? (Why)

Dengan mengadopsi pendekatan ini, diharapkan siswa tidak hanya menjadi penghafal fakta, tetapi juga pengamal ilmu yang mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa memahami fakta memang penting, tetapi lebih penting lagi adalah mengetahui guna dari fakta tersebut. Dengan cara ini, kecerdasan alami manusia—yang menurutnya lebih dari sekadar AI—akan terbentuk dan berkembang seiring proses pembelajaran.

Masa Depan Pendidikan dengan Kurikulum ‘Deep Learning’ (Who and What Next)

Kurikulum Deep Learning ini bertujuan untuk memberikan fondasi yang kuat bagi siswa, agar mampu memahami, mengeksplorasi, dan memanfaatkan ilmu. Para guru, siswa, dan masyarakat umum diharapkan siap menyambut perubahan ini, menciptakan atmosfer pendidikan yang lebih berorientasi pada pemahaman dan pengamalan.

Ayo, siapkah kalian menyambut Kurikulum Deep Learning ini?

Masa depan pendidikan Indonesia yang lebih bermakna dan mendalam kini sedang dibentuk. Dalam kurikulum ‘Deep Learning’ ini, setiap elemen dalam proses belajar-mengajar dirancang agar siswa bukan hanya menyerap ilmu secara pasif, tetapi juga mampu memahami esensi di balik setiap pelajaran. Abdul Mu’ti percaya bahwa otak manusia memiliki kecerdasan alami yang tak bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi canggih sekalipun, seperti AI. Maka, dalam kurikulum ini, kecerdasan manusia akan digali dan dimatangkan untuk menavigasi tantangan dunia nyata.

Persiapan dan Harapan untuk Semua Pihak

Dengan segala bocoran yang telah diungkap, para guru diharapkan mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan besar ini. Mereka akan berperan penting dalam membimbing siswa, membantu mereka mencapai pemahaman yang mendalam, serta menciptakan suasana belajar yang penuh makna dan motivasi. Siswa pun akan ditantang untuk tidak sekadar menerima, melainkan memahami dan mampu mengaplikasikan ilmu.

Bagi masyarakat umum, terutama orang tua, peran mereka dalam mendukung semangat belajar anak-anak di rumah menjadi semakin krusial. Dengan sistem pendidikan yang lebih mendalam dan menyeluruh, orang tua diharapkan mampu memberikan dukungan baik secara emosional maupun praktis.

Mengapa Deep Learning Adalah Jawaban untuk Pendidikan Masa Depan?

Kurikulum baru ini tidak sekadar inovasi, tetapi juga respons terhadap kebutuhan dunia modern yang penuh kompleksitas. Di era informasi ini, kecerdasan buatan memang mampu mengolah data dalam jumlah besar, tetapi memahami konteks dan implikasinya masih merupakan keahlian manusia. Dengan ‘Deep Learning’, siswa akan belajar memahami konsep-konsep yang lebih dalam, bukan hanya secara teoritis tetapi juga dengan pendekatan kritis dan analitis yang diperlukan di dunia nyata.

Menuju Pembelajaran yang Transformatif

Pembelajaran yang transformatif ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya relevan, tetapi juga berkelanjutan dan siap menghadapi perubahan zaman. Ketiga metode dalam Deep Learning ini, Mind Full, Mining Full, dan Joy Full, merupakan langkah awal dalam membentuk generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga bijaksana.

Sebuah harapan besar terpancar dari setiap langkah yang akan diambil oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti dan timnya. Dengan demikian, setiap guru, siswa, dan orang tua harus ikut ambil bagian dalam perubahan ini, menyambut kurikulum baru yang bukan sekadar menambah beban belajar, melainkan menggugah minat dan rasa ingin tahu. Pembelajaran yang dirancang untuk memahami lebih dalam ini tak hanya akan menghasilkan pelajar berpengetahuan, tetapi juga pribadi yang tangguh, reflektif, dan memiliki rasa empati yang tinggi.

Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu'ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI
Bocor alus Kurikulum Baru Deep Learning Abdul Mu’ti ungkap Kecerdasan otak manusia lebih dari AI (yb-kreative images/yakangedu.com/arsipadmin/2024)

Masa Depan Ada di Tangan Mereka

Akhirnya, Kurikulum ‘Deep Learning’ ini bukan sekadar gagasan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang harus ditempuh dengan tekad dan kerja sama. Generasi yang siap menghadapi tantangan baru, memahami tujuan dan makna di balik pembelajaran, akan menjadi harapan bagi masa depan bangsa ini.

Mari kita sambut Kurikulum ‘Deep Learning’ sebagai langkah baru yang menginspirasi, demi masa depan yang lebih cemerlang untuk pendidikan Indonesia. (ye)**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *