Inggris, yakangEDU – Pendidikan Inggris di Ujung Tanduk – Saat pagi menjelang dan Anda bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, mungkin Anda merasakan keraguan yang menggelayuti pikiran. Apa yang sebenarnya terjadi dengan pendidikan di Inggris? Pendidikan Inggris di ujung tanduk—sebuah frasa yang mungkin terasa terlalu dramatis, namun kenyataannya mengungkapkan masalah serius yang dihadapi banyak siswa. Mari kita telusuri lebih dalam tentang krisis ini yang semakin mengancam masa depan generasi muda.
Apa yang Terjadi?
Dewan setempat di Basildon, Essex, baru-baru ini dihebohkan oleh laporan mengejutkan mengenai tingginya tingkat ketidakhadiran siswa di Basildon Upper Academy. Sekolah ini mencatat peningkatan 15,4% dalam ketidakhadiran siswa dibandingkan tahun lalu, menjadikannya sekolah menengah negeri dengan tingkat kehadiran terburuk di seluruh Inggris. Angka ini mencerminkan bahwa satu dari enam sesi sekolah tidak dihadiri karena ketidakhadiran yang tidak sah.
Siapa yang Terlibat?
Gavin Callaghan, pemimpin Dewan Basildon dari Partai Buruh, mengungkapkan keprihatinannya tentang ketidakresponsifan terhadap situasi ini. Ia menginginkan pendekatan kolaboratif yang melibatkan orang tua, siswa, dan berbagai pemangku kepentingan untuk merancang solusi yang efektif. Dalam suratnya kepada Dewan Daerah Essex, Callaghan mengusulkan pembentukan “satuan tugas” yang melibatkan pelaku bisnis lokal, organisasi masyarakat, serta siswa itu sendiri untuk mengatasi masalah ketidakhadiran ini.
Mengapa Ini Terjadi?
Penyebab utama krisis ini berakar pada kebijakan ketidakhadiran yang tidak konsisten di sekolah-sekolah. Tony Ball, anggota dewan dari partai Konservatif, menegaskan bahwa kebijakan ini sangat bervariasi antar institusi, yang dapat menyebabkan kebingungan dan kurangnya kejelasan di kalangan siswa dan orang tua. “Setiap anak berhak atas pendidikan berkualitas yang menjadi fondasi masa depannya,” tegasnya.
Dampak pada Biaya Kuliah
Namun, masalah tidak berhenti di situ. Di tengah kekhawatiran tentang kehadiran, biaya kuliah di Inggris juga menjadi sorotan utama. Biaya kuliah yang saat ini dibekukan di angka £9.250 diperkirakan akan naik menjadi £9.500 pada Oktober 2025 dan bisa mencapai £10.500 pada tahun 2029. Para mahasiswa, seperti Adelaide Coupland, merasakan dampaknya secara langsung. Sebagai mahasiswa mode di Leeds Beckett, Adelaide harus bekerja keras untuk mencukupi biaya hidup, sambil menanggung utang mahasiswa yang menggunung.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Menteri Pendidikan, Bridget Phillipson, menegaskan bahwa universitas perlu melakukan penghematan tanpa berharap pada dana talangan dari pemerintah. Universitas harus lebih proaktif dalam membantu siswa dari latar belakang berpenghasilan rendah untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Mengembalikan hibah pemeliharaan, yang dihapuskan pada tahun 2016, menjadi salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan, meskipun biayanya diperkirakan cukup besar.
Kembali ke Pendidikan
Krisis ketidakhadiran di Basildon dan kenaikan biaya kuliah menciptakan gambaran yang memprihatinkan tentang masa depan pendidikan di Inggris. Jika kita ingin menjaga pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua siswa, diperlukan kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Momen ini adalah panggilan untuk bertindak, bukan hanya untuk mempertahankan pendidikan, tetapi untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat meraih impian mereka tanpa terhalang oleh ketidakpastian finansial.
Jadi, saat Anda membaca berita ini di media sosial sambil bersiap-siap untuk pergi ke kampus, ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang diambil hari ini dapat memengaruhi masa depan pendidikan di Inggris. Pendidikan Inggris di ujung tanduk memerlukan perhatian dan tindakan kita semua. Mari bersama-sama menjadi bagian dari solusinya!
Pelajaran dan Catatan
Dalam menyelami tantangan pendidikan di Inggris, kita menemukan pelajaran berharga yang terhampar di balik setiap angka dan kebijakan. Catatan penting yang terukir adalah bahwa pendidikan bukan sekadar angka atau biaya; ia adalah harapan, impian, dan masa depan. Seperti aliran sungai yang tak pernah berhenti mengalir, kita diingatkan untuk terus mengalirkan dukungan dan perhatian kepada setiap pelajar, agar mereka mampu meraih mimpi di tengah gelombang kesulitan. Dengan setiap langkah yang diambil, marilah kita jalin kebersamaan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, demi mencetak generasi yang tak hanya cerdas, tetapi juga berdaya saing di pentas global. (ye)**
Source : Sumber luar negeri