Pendidikan Dijamin Berjalan, Beasiswa Justru Dipangkas
yakangedu.com – Menteri Klaim Pendidikan Aman – Sektor pendidikan memiliki berita buruk di awal tahun 2025. Meskipun pemerintah menjamin bahwa pendidikan tidak terganggu, kebijakan penghematan anggaran memiliki efek yang signifikan. Salah satunya adalah Kementerian Keuangan resmi memberhentikan program Beasiswa Menteri untuk tahun 2025. Salah satu bagian dari kebijakan efisiensi yang lebih luas adalah langkah ini.
Pemangkasan Anggaran, Beasiswa Jadi Korban

Dalam Inpres 1/2025, Presiden Prabowo Subianto menetapkan pengurangan anggaran negara sebesar Rp306,69 triliun untuk kementerian, lembaga, dan transfer ke daerah. Sebagai salah satu lembaga yang terkena dampak langsung, Kementerian Keuangan mengambil tindakan tegas dengan menghentikan program Beasiswa Menteri. Pada tanggal 31 Januari 2025, Rapat Pimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) menetapkan keputusan ini.
Dalam keterangan resminya, perwakilan Kemenkeu menyatakan, “Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas pembatalan tawaran Beasiswa Menteri Kemenkeu tahun 2025. Dengan demikian, proses pendaftaran beasiswa dihentikan efektif sejak pengumuman ini dikeluarkan.”
Pendidikan Dijamin Berjalan, Tapi Ada Penyesuaian
Sebaliknya, Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, menyatakan bahwa program strategis di sektor pendidikan masih dilaksanakan. Sebagaimana direncanakan, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Bantuan Sertifikasi Guru akan tetap diberikan.
Namun, pengurangan dilakukan pada biaya perjalanan dinas, pengadaan barang, dan kegiatan seremonial, sehingga beberapa pos anggaran perlu diubah. “Kami memastikan bahwa pemangkasan anggaran tidak mengganggu pelayanan pendidikan bagi masyarakat,” katanya.
Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, anggaran yang dipangkas akan digunakan untuk program prioritas yang memiliki dampak langsung yang lebih besar pada masyarakat. Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), kemandirian pangan dan energi, dan penguatan sektor kesehatan adalah beberapa contohnya.
Dunia pendidikan menghadapi tantangan dengan langkah ini. Di sisi lain, pemerintah berusaha menyeimbangkan pengeluaran untuk akademik dan kesejahteraan sosial. Dengan perubahan kebijakan ini, institusi pendidikan diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
Harapan di Tengah Perubahan
Sektor pendidikan diharapkan terus berkembang melalui kreativitas dan inovasi, meskipun pemangkasan anggaran menghadirkan tantangan. Setiap perubahan merupakan kesempatan untuk menemukan solusi baru, bukan sekadar hambatan.
Kesempatan tersedia bagi generasi muda tidak hanya melalui beasiswa, tetapi juga melalui kegigihan dan semangat belajar yang tak terbatas. Mari kita tetap percaya bahwa ilmu adalah investasi yang tak tergantikan dalam jangka panjang.
“Pendidikan bukan sekadar hak, tetapi juga perjuangan. Mereka yang berusaha akan selalu menemukan jalan.” (yb/ye)**