Prabowo Minta Pembenahan Besar Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Jakarta, yakangEDU – Pada siang hari yang hangat, di ruang guru yang tenang, diskusi tentang masa depan pendidikan terus bergulir. Ada kabar baru yang tiba, membawa pesan penting dari Presiden Prabowo Subianto. Dalam sebuah rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa lalu, Prabowo dengan tegas menekankan perlunya pembenahan besar dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, topik yang menjadi perhatian utama bagi para pendidik di seluruh negeri.
Prabowo Tekankan Pembenahan Pendidikan Matematika
Dalam pertemuan itu, hadir pula beberapa tokoh penting seperti Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Di tengah diskusi hangat yang berlangsung, Prabowo menekankan bahwa pembenahan pendidikan matematika tidak lagi bisa ditunda. Matematika, menurutnya, merupakan fondasi kuat bagi pengembangan keterampilan di bidang sains dan teknologi yang sangat dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia.
Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa isu peningkatan mutu pendidikan matematika menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut. “Prabowo sangat prihatin dengan rendahnya kemampuan siswa dalam matematika, dan beliau menggarisbawahi pentingnya pelatihan guru serta penyempurnaan metode pengajaran di kelas,” jelasnya.
Pentingnya Matematika untuk Generasi Muda
Bagi Prabowo, pendidikan matematika memiliki peran sentral dalam mengembangkan pola pikir logis dan analitis, terutama bagi siswa di tingkat sekolah dasar. Beliau percaya, dengan meningkatkan pendidikan matematika sejak dini, yakni dari kelas 1 hingga 4, dan bahkan memperkenalkannya di tingkat taman kanak-kanak, standar pendidikan nasional akan meningkat secara keseluruhan.
Langkah ini bukan sekadar pembenahan teknis, tetapi juga upaya membangun generasi yang siap menghadapi tantangan global di masa mendatang.
Turunnya Skor PISA, Tanda Bahaya Pendidikan Indonesia
Namun, kekhawatiran Prabowo tak hanya berhenti di situ. Data terbaru dari Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) menunjukkan bahwa performa akademik siswa Indonesia dalam bidang matematika, membaca, dan sains mengalami penurunan signifikan. Skor matematika siswa Indonesia pada PISA 2022 turun menjadi 366, lebih rendah dibandingkan skor pada tahun 2018 yang mencapai 379. Tren penurunan ini juga terjadi pada bidang lain seperti membaca, di mana rata-rata skor siswa turun dari 371 menjadi 359, serta sains yang turun dari 396 menjadi 383.
Jika dibandingkan dengan negara-negara maju di bawah naungan OECD (Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan), skor Indonesia memang jauh tertinggal. Negara-negara OECD mencatat skor rata-rata 472 untuk matematika, 476 untuk membaca, dan 485 untuk sains.
Langkah Selanjutnya untuk Perbaikan Pendidikan
Meski begitu, perbincangan soal perubahan kurikulum atau Ujian Nasional belum dilakukan dalam pertemuan tersebut. Fokus utama saat ini adalah mencari solusi konkret untuk mengangkat kembali prestasi pendidikan Indonesia, khususnya di bidang matematika. Prabowo menginginkan adanya pembenahan total di berbagai aspek, mulai dari pelatihan guru hingga penerapan metode belajar yang lebih interaktif dan efektif.
Tidak hanya untuk sekolah dasar, pembenahan ini diharapkan mampu mempengaruhi seluruh sistem pendidikan, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. Harapannya, siswa Indonesia dapat lebih kompetitif di kancah internasional, tidak hanya dalam akademik tetapi juga dalam keterampilan sains dan teknologi yang semakin dibutuhkan di era modern ini.
Harapan bagi Dunia Pendidikan
Di tengah suasana istirahat siang yang tenang di sekolah, kabar ini menjadi angin segar bagi para guru dan tenaga pendidik. Upaya Prabowo mendorong perubahan besar dalam pendidikan matematika ini diharapkan akan membuahkan hasil positif, membangun generasi Indonesia yang lebih cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan. Bagi para guru, kabar ini menjadi panggilan untuk bersama-sama membawa perubahan, memastikan setiap siswa mendapat pembelajaran matematika yang efektif dan berkualitas tinggi.
Dalam situasi ini, bukan hanya siswa yang diharapkan berprestasi lebih baik, tetapi juga peran guru yang semakin krusial. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, guru, dan masyarakat, pendidikan matematika di Indonesia bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi dan berdaya saing global. (ye)**