Perang Melindungi Anak Rentan vs. Pengusiran Sekolah
Inggris, yakangedu.com – Perjuangan Lindungi Anak di Sekolah Inggris – Pagi yang tenang terganggu oleh berita dari negeri seberang yang mengejutkan banyak orang. Di Inggris, pendidikan anak-anak kini berada di ambang krisis, dan semakin banyak orang tua yang harus memperjuangkan hak anak-anak mereka untuk tetap bersekolah. Perjuangan ini tidak mudah, apalagi ketika anak-anak yang paling rentan adalah yang paling terdampak.
Perjuangan untuk Melindungi Anak di Sekolah Inggris
Di Inggris, banyak keluarga yang khawatir anak-anak mereka akan dikeluarkan dari sekolah secara permanen. Takut kehilangan sekolah menjadi kenyataan yang menyakitkan, terutama bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus atau yang berasal dari kelompok minoritas. Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 9.400 anak dikeluarkan secara permanen dari sekolah selama tahun ajaran 2022-2023, meningkat drastis 45% dibanding tahun sebelumnya.
Salah satu kisah menyedihkan datang dari Sam, seorang anak laki-laki yang baru saja memulai sekolah menengahnya di Hackney, London Timur. Pada awalnya, Sam tampak berprestasi dan semangat belajar, bahkan mendapatkan penghargaan sebagai “bintang” di minggu pertama. Namun, hanya dua minggu kemudian, surat pemberitahuan pengucilan permanen tiba di rumahnya.
Mengapa Banyak Anak Kehilangan Sekolah?
Sam, yang didiagnosis dengan ADHD dan autisme, bukan satu-satunya anak yang mengalami pengucilan ini. Anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus dan disabilitas (SEND), mereka yang menerima makanan gratis di sekolah, serta anak-anak dari kelompok minoritas, terutama berkulit hitam, adalah yang paling rentan dikeluarkan. Pengucilan mereka sering kali terjadi karena sekolah gagal memenuhi kebutuhan khusus mereka.
Ketika seorang kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkan anak, keputusan tersebut harus ditinjau oleh badan pengurus sekolah. Namun, banyak orang tua merasa bahwa proses ini hanyalah formalitas belaka, dengan badan pengurus hanya memberikan “stempel persetujuan.” Para ahli hukum berpendapat bahwa seringkali, orang tua tidak diberi kesempatan yang adil untuk menentang keputusan tersebut tanpa dukungan hukum yang memadai.
Pengacara Berjuang untuk Anak-anak yang Ditinggalkan
Di tengah ketidakadilan ini, sekelompok 200 pengacara di Inggris berkumpul untuk memperjuangkan hak-hak anak yang dikeluarkan dari sekolah, termasuk anak-anak seperti Sam. Mereka percaya bahwa banyak anak dikeluarkan bukan karena mereka nakal, tetapi karena kebutuhan mereka tidak dipenuhi oleh sistem pendidikan.
Ollie Persey, seorang pengacara hak asasi manusia, menyatakan bahwa ketimpangan dalam sidang pengucilan sangat mencolok. Dia dan timnya di Proyek Inklusi Sekolah sering kali dipanggil untuk mewakili anak-anak Karibia berkulit hitam dengan SEND, yang kerap tidak memiliki diagnosis resmi, tetapi dianggap mengganggu oleh sekolah.
Ketidakadilan Sistemik dan Perjuangan Orang Tua
Sistem pengecualian ini membuat orang tua seperti ibu Sam merasa tidak berdaya. Ibunya, yang berasal dari Kamerun, harus meninggalkan pekerjaannya dan berjuang untuk membela hak anaknya. Tanpa dukungan hukum, perjuangan ini semakin sulit, terutama karena pengacara sekolah biasanya hadir dalam sidang pengecualian sementara orang tua tidak memiliki perwakilan yang sama.
Sam sendiri menghadapi tantangan besar di sekolah barunya setelah dikeluarkan. Meskipun prestasinya baik, ia kembali dikeluarkan setelah terlibat dalam insiden dengan seorang guru. Ketakutan akan pengucilan ini menghantui anak-anak seperti Sam, yang merasa mereka tidak hanya kehilangan pendidikan, tetapi juga identitas dan dukungan emosional yang diberikan oleh sekolah.
Pentingnya Pendidikan untuk Anak-anak Rentan
Pengecualian dari sekolah bisa berdampak seumur hidup. Banyak anak yang dikeluarkan tidak dapat lulus ujian penting seperti GCSE, yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan layak di masa depan. Statistik menunjukkan bahwa setengah dari narapidana dewasa di Inggris pernah dikeluarkan dari sekolah, dan di lembaga pemasyarakatan anak, angka ini mencapai 85%.
Para pengacara yang membela hak anak-anak ini, seperti Oliver Conway, percaya bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak, bukan tempat yang mengucilkan mereka. Mereka menekankan bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap anak, dan pengucilan seharusnya bukanlah solusi bagi mereka yang membutuhkan dukungan tambahan.
Apa yang Harus Dilakukan?
Meskipun ada tantangan besar yang dihadapi oleh sekolah, terutama dalam menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus, banyak yang berpendapat bahwa pengucilan tidak boleh menjadi solusi mudah. Sebaliknya, sekolah perlu diberikan sumber daya yang cukup untuk mendukung semua murid, termasuk mereka yang paling rentan.
Pengacara seperti Persey berjuang untuk memastikan bahwa sekolah tidak dapat begitu saja mengucilkan anak-anak tanpa pertanggungjawaban. Ia berharap di masa depan, tidak ada lagi anak yang kehilangan hak mereka untuk belajar hanya karena sistem pendidikan gagal memberikan dukungan yang mereka butuhkan.
Dalam pertempuran ini, perjuangan untuk melindungi anak-anak di sekolah Inggris terus berlanjut, dan banyak orang tua berharap bahwa suatu hari, ketidakadilan ini dapat dihentikan. Pendidikan inklusif harus menjadi tujuan utama, di mana setiap anak, tanpa memandang latar belakang atau kebutuhannya, dapat merasa aman dan dihargai di sekolah mereka.
Kesan dan Pesan Moral
Source : Sumber Luar Negeri